Sejarah Paroki :
Berdirinya paroki
dan Gereja Ratu Rosari Malang tidak dapat dilepaskan dari peran Rm. Ben
Ujan,SVD. Setelah karyanya di Sorong – Papua selesai pada tahun 1982, Rm. Ben
ditugasi untuk mendirikan paroki di Malang.
Mengapa perlu
dibangun Gereja SVD di Malang? Karena pada sekitar tahun itu telah berdiri
Seminari SVD di kota itu., maka diperlukan sebuah paroki SVD untuk praktik para
seminaris.
Dan Uskup Malang
ketika itu, yaitu Msgr.Hadisumarto, O.Carm merekomendasikan kepada Rm. Ben Ujan
untuk pengembangan paroki di kawasan Kesatrian. Daerah itu dipilih karena memang
belum ada paroki dikota Malang sebelah timur.
Kemudian Rm. Ben
Ujan membeli peta kota Malang, memberikan garis di peta itu, mengembangan
wilayah yang mungkin dikembangkan menjadi Paroki. Dikunjunginya pula Romo di
Paroki Kayutangan dan Celaket. Disana Rm. Ben mencari info siapa siapa ketua
lingkungan yang dapat didekati. Setelah terkumpul kurang lebih 150 data KK
umat, Rm. Ben kembali menghadap Uskup Malang untuk melaporkan kesiapan umat
membentuk paroki baru.
BADAN RINTISAN
Pada bulan
September 1982, dalam suatu pertemuan kecil dirumah Bapak R.E. Soekiman (Jalan
Hamid Rusdi K. 67) lahirlah badan rintisan pendirian paroki yang disebut Badan
Koordinasi Paroki (BKP) dengan susunan dan tugas sebagai berikut.
A. SUSUNAN PENGURUS BKP
Penasehat : Pastor
Ben Ujan,SVD
Ketua : Bapak
R.E.Soekiman
Sekretaris : Bapak
Ngadiyo
Bendahara : Bapak
A.Y. Sukardi
Sie Liturgi : Bapak
Sujud W.dan Bapak Hananto
Sia Pewartaan :
Bapak F.X. Soedijonodan Bapak Titus W.
Sie Usaha : Ibu Th.
Sujono
B. TUGAS BKP
1.
Melaksanakan
pelayanan umat sesuai dengan kemampuan. Tugas ini meliputi kegiatan
mengembangkan kerjasama dankoordinasi perangkat, serta memberikan pelayanan
liturgi, pewartaan, dankunjungan umat sesuai dengan kondisi yang ada.
2.
Mencari tempat
ibadah sementara.Untuk sementara meminjam Gereja Ekumene Yonkav 3 / Serbu
3.
Mengusahakan
pondokan Pastor.Akhirnya pastor dan Br. Lorens mendiami rumah kontrakan dijalan
Kalimosodo IVatas tanggungan keuskupan. Keperluan dapur dan lain lain
ditanggung Serikat.Sedangkan umat secara spontan / incidental membantu sesuai
dengan kemampuan.
4.
Menata kewilayahan.
Wilayah parokibaru ini merupakan pemekaran dari Paroki Kayu Tangan dan Paroki
Celaket. Pemekaran Paroki Kayu Tangan terdiri atas 2 lingkungan yaitu Santa
Monika (Ketua : BapakAsman) dan Kesatrian Dalam (Ketua: Bapak Ag. Sudarsono).
Pemekaran ParokiCelaket terdiri atas 5 lingkungan yaitu Santa Maria (Ketua :
Bapak F.X.Kuncoro), Santo Paulus (Ketua : Bapak G. Pramono), Santa Cecilia
(Ketua: IbuUtomo), Santa Theresia (Ketua: Ibu Th. Sujono), dan Santa Bernadeth
(Ketua: IbuDonny).
5.
Menyiapkan
peresmian Paroki. Pada 7oktober 1982 pukul 17.00 paroki diresmikan oleh Pastor
Harjanto, CM (SekretarisKeuskupan Malang) di Gereja Ekumene Yonkav 3 / Serbu.
Karena bertempat dikompleks tinggal prajurit yaitu di Gereja Ekumene Yonkav 3 /
Serbu. Karena bertempat di kompleks tinggal prajurit yaitu di Gereja Ekumene
Jalan KesatrianTerusan 3 Malang, maka paroki baru ini diberi nama Paroki
Kesatrian dengan pelindung Santa Maria Ratu Rosario dari Fatima. Identitas
lengkapnya ialah:PAROKI RATU ROSARI KESATRIAN KEUSKUPAN MALANG.
6.
Menyiapkan
terbentuknya Dewan Paroki. Dewan Paroki rintisan (pertama) pada akhirnya dapat
dibentuk pada Mei 1983. Dengan terbentuknya Dewan Paroki, berakhirlah masa
bakti BKP.
7.
Menjalin hubungan
dengan instansi danmasyarakat setempat. Hubungan itu berjalan lancar dan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar